Google Translate

BELAJAR DARI BUAH DURIAN

Jumat, 21 Oktober 2011
Efesus 4:20 "Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus."

“KRITIK” selalu diberi bagaikan Anda melemparkan buah durian yang berduri kepada orang lain (saudara dan sahabat kenalanmu).

Sedangkan “MENCINTAI” bagaikan Anda telah memberi BIJI durian setelah dikeluarkan kulitnya.

Motivasi kritik yang jahat (merendahkan orang) bagaikan MELEMPARKAN buah durian yang berduri kepada orang lain. Sedangkan kritik yang membangun bagaikan MEMBERI buah durian kepada orang lain dan sekaligus MEMBERITAHUKAN bagaimana cara membuka kulit yang berduri sehingga jari-jari Anda tidak akan tertusuk.

Hanya mau mengatakan bahwa “baik memberi durian dengan kulitnya maupun langsung biji manisnya,” tentu membutuhkan kebijakan hati dan pikiran terhadap kepada siapa, kapan dan dimanakah durian itu diberikan. Dalam konteks ini perlu diperhatikan; kadang orang lain langsung membutuhkan biji manisnya; Kalau memang Anda bisa memberi biji kepadanya, kenapa musti dengan kulit?

Demikian pun sebaliknya, kadang kita harus memberi kulitnya dan membiarkan mereka yang menerima membukanya sendiri untuk menemukan biji manisnya. Lagi, kebijakan hati dan pikiran diperlukan. Akan tetapi, ingat…bau harum durian (kebaikan dan kesalahan teman) sangat tajam sehingga pasti banyak orang bisa menciumnya (Silakan memaknainya)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Revolver Maps

Diberdayakan oleh Blogger.

geovisits

Seohyun


bubble

Entri Populer

Calender

Link with Another Blog

Pengikut

Daftar Isi

© 2010 Little Motivated Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls

 
Share

[Get This]